Tips membuat batasan dalam relationship

pic : pinterest

Hubungan yang sehat pasti memiliki batasan tapi sayangnya banyak dari kita tidak bisa menerapkan batasan tersebut karena takut merusak hubungan yang ada dan memilih mengorbankan diri sendiri.

Apa kamu familiar dengan hal ini?

Hal pertama yang harus kita sadari adalah dengan menyadari jika kita harus memprioritaskan diri sendiri dalam sebelum memikirkan orang lain karena hanya diri kita yang ada sampai nanti kita meninggal. Jika kita bisa baik dengan orang lain, coba untuk bersikap baik terlebih dahulu dengan diri kita sendiri.

Kalau kamu masih bingung bagaimana menerapkan batasan tersebut, kamu bisa ikuti langkah berikut :

Belajar mendefinisikan personal boundaries kamu

Coba kamu pikirkan hal apa yang bisa kamu terima dan tidak bisa kamu tolerir? 

Perlakuan seperti apa yang bisa kamu maklumi?

Hal ini berlaku ke semua orang dari keluarga, teman dekat, pasangan, rekan kerja atau orang yang baru kamu kenal.

Komunikasikan batasan yang kamu miliki

Setelah kamu mengerti apa saja personal boundaries kamu pastikan kamu mengkomunikasikan hal tersebut dengan lingkaran terdekat seperti pasangan, keluarga, teman dekat atau juga rekan kerja.

Kamu bisa mengkomunikasikan ketika sedang bicara santai dan mulai dengan menerapkan hal tersebut ketika ada teman yang melewati batas tanpa harus memberikan konsekuensi apapun di awal. Hal ini untuk membuat mereka sadar dan mengerti tentang batasan yang sudah kamu buat.

Tentukan apa konsekuensi jika orang lain melanggar batasan yang kamu tetapkan

Satu satu faktor dalam membuat batasan adalah dengan memberikan konsekuensi jika orang lain melanggar batasan yang ada dan ini yang paling sulit karena terkadang kita memilih diam meski tidak suka dengan perkataan, perbuatan atau sikap orang lain terhadap kita.

Ini yang membuat orang lain merasa jika mereka tidak salah karena dari kita sendiri tidak ada reaksi penolakan padahal sebenarnya kamu tidak menyukai hal tersebut.

Yang aku terapkan dari diri aku adalah dengan memberikan teguran secara personal misal aku dengan tegas akan menjawab jika hal itu adalah privacy. Jika teguran verbal tidak juga berpengaruh saatnya memberikan teguran dengan tindakan seperti mendiamkan setelah kamu bicara keberatan kamu.

Sebelum kamu merasa tidak enak, takut jika orang lain marah atau tersinggung kamu perlu menyadari seberapa sering orang lain melewati batasan atau bersikap "kurang ajar" baik secara verbal atau tindakan kepada kamu selama ini.

Memprioritaskan diri sendiri bukan tindakan egois tapi bentuk mencintai diri kamu. 

Love,

Positive Life Indonesia